DISPORA Kota Surabaya Gelar Pertandingan Olahraga Tradisional Bentengan Pelajar se Surabaya 2016
Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Surabaya sukses menggelar pertandingan olahraga tradisional “Bentengan” tingkat pelajar se Surabaya 2016. Baik dilihat dari sisi peserta maupun pelaksanaan kegiatan berjalan sangat bagus dan melahirkan juara-juara olahraga bentengan yang layak. Bila ditinjau dari peserta yang mengikuti kegiatan ini, secara keseluruhan sudah melampaui target. Utamanya pada tingkat Sekolah Dasar dan Madrasyah Ibtidaiyah (SD/MI), bentengan putra mencapai 50 regu dan bentengan putri mencapai 49 regu. Sedangkan peserta SLTA untuk bentengan putra terdiri dai 39 regu dan bentengan putri sebanyak 29 regu. Masing-masing regu terdiri dari 8 pemain inti dan 2 pemain cadangan. Sehingga jumlah total peserta yang terlibat dalam kegiatan ini adalah sebanyak 990 siswa-siswi sekolah dasar dan 680 siswa-siswi sekolah lanjutan atas. Jumlah peserta yang terlibat dalam kegiatan ini sangat luar biasa, yaitu dengan total peserta sebanyak 1670 orang pelajar.
Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih 4 (empat) hari, mulai dari tanggal 9 s/d 12 Mei 2016 di Lapangan rumput THOR Jl. Padmo Susastro – Surabaya. Dua hari untuk tingkat pelajar sekolah dasar, tanggal 9 dan 10 Mei 2016 dan dua hari untuk tingkat pelajar Sekolah Lanjutan Atas (SLTA) tanggal 11 dan 12 Mei 2016. Pada kegiatan ini, Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya memberikan kepercayaan kepada POTSI (Persatuan Olahraga Tradisional Seluruh Indonesia) Provinsi Jawa Timur untuk menjadi wasit dan juri. Sebanyak 30 orang bertugas mulai dari awal sampai dengan hari keempat. Dalam waktu dekat POTSI Jawa Timur akan melebur dan mengganti nama serta menjadi bagian keanggotaan Komunitas Olahraga Tradisional Indonesia (KOTI) yang berkedudukan di Ibu Kota Negara, yaitu Jakarta.
Acara dibuka hari Senin, tanggal 9 Mei 2016 di Lapangan THOR Jl. Padmosusastro – Surabaya pukul 07.00 oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Surabaya, Bapak Afgani. Semula kegiatan ini akan dibuka oleh Ibu Walikota Surabaya. Namun karena sesuatu dan lain hal, Ibu Walikota Surabaya menugaskan kepada Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya untuk membuka dan sekaligus memberi kata sambutan. Dalam sambutannya, Bapak Afgani menyampaikan bahwa sesungguhnya bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat menghormati, mengagumi kebudayaannya sendiri dan dapat pula mengembangkan serta melestarikannya. Hal ini tidak dapat kita pungkiri, sebagaimana yang pernah kita baca dan mempelajari sejarah bangsa-bangsa yang terbesar di dunia, kebudayaanya akan mercerminkan nilai bangsanya. Oleh sebab itu Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya menyadari pentingnya tetap menjaga dan melestarikan semua jenis permainan olahraga tradisional sebagai aset bangsa. Selain itu, beliau juga menpaikan keinginan kuat Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya untuk tetap menjaga dan melestarikan semua permainan olahraga tradisional tersebut adalah dengan memberikan motivasi kepada Warga Kota Surabaya dengan melalui sebuah even perlombaan/pertandingan.
Menyadari bahwa olahraga asli/tradisonal merupakan kekayaan budaya yang berharga yang perlu kita kembangkan dan lestarikan dalam rangka memelihara tata nilai kehidupan bangsa. Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya berupaya menggelar kegiatan “Lomba Benteng Bentengan Pelajar se Surabaya 2016” yang dimulai pada hari ini, Senin tanggal 9 Mei 2016 dan akan berakhir tanggal 12 Mei 2016 di Lapangan THOR, Jl. Padmosusastro Surabaya. Kategori peserta pada lomba benteng bentengan ini adalah pelajar Sekolah Dasa (SD) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) se Surabaya. “Kegiatan pada tahun ini hanya untuk SD dan SMA negeri maupun swasta mengingat bahwa untuk kategori SMP sudah diperlombakan pada tahun 2015 yang lalu, saat ini lebih dikhususkan kepada pelajar SD dan SMA” tambah Afgany disela pembicaan seusai acara pembukaan.
Permainan “Bentengan” atau benteng-bentengan merupakan jenis olahraga tradisional yang sangat digemari sebagai permainan mengisi waktu luang anak-anak pada masa waktu yang lalu. Permainan olahraga tradisional ini sudah hampir punah dan tidak menjadi pilihan permainan bagi anak-anak pada masa sekarang ini. Mendengar sebutan “benteng” terbersit pemahaman dalam pemikiran kita sebuah bangunan tembok yang sangat kokoh, sangat tebal dan kuat, serta dikelilingi parit-parit yang sangat lebar. Membawa kita kemasa jaman kerajaan, dan di dalam benteng tersebut terdapat sejumlah pasukan dengan kelengkapan perangnya dan berpakaian seragam lengkap. Pada setiap sudut dan gang-gang benteng terlihat hilir mudik beberapa orang prajurit yang sedang bertugas jaga.
“Benteng” dalam permainan olahraga tradisional ini bukan merupakan bangunan kokoh pada jaman kerajaan dulu, tetapi menjadi bagian modifikasi yang terinspirasi dengan kondisi pada jaman kerajaan tersebut. “Permainan ini sudah ada pedomannya, yang dibuat oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia” kata Bunda Indah nama panggilan akrab salah satu pejabat yang menangani Olahraga Tradisional di Kota Surabaya. Beliau adalah Kepala Seksi Umum dan Olahraga Tradisional Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya, Indah Sriutami, SE, MM. Sejarah perkembagan permainan benteng ini tidak diketahui dengan pasti, yang jelas sejak masa anak-anak dan dimasa generasi kakek dan nenek permain ini sudah dikenal, digemari dan dimainkan oleh rakyat.
Begitu besar perhatian Bunda Indah terhadap anak buahnya, dan ini terbukti pada hari kedua pada saat akan dimulainya pertandingan Bentengan. Secara spontan, saat kumpul bersama untuk mendokumentasikan acara, salah satu dari staf Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya berulang tahun yang ke 29. Bunda Indah mengguyur dengan air sekaligus mengucapkan selamat dan memberikan kue tart sebagai ucapan Selamat Ulang Tahun. Diikuti oleh semua panitia dan Wasit/Juri yang bertugas kepada Ruzky. Kondisi ini selalu saya lakukan kepada mereka-mereka yang selalu membantu dan mensukseskan setiap kegiatan yang saya lakukan. Selain sebagai sebuah perhatian yang perlu diciptakan, juga sebagai bentuk jalin keakraban dengan semua orang yang selalu terlibat dalam even yang dilaksanakan oleh Seksi Olahraga Umum dan Olahraga Tradisional Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya.